Opini
Penulis : Pimpinan Ponpes Darul Hikmah Tanak Beak kerap dikenal sebutan Guru Naga, Tgh. Khalilurrahman. M.Pd.
Mandalikauodate.com-
Kita semua patut berbahagia dan berbangga! Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah nasional dan internasional melalui sebuah karya seni yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga sarat makna dan nilai-nilai luhur budaya. Karya yang dimaksud adalah Tembolak Beak, sebuah karya seni yang mengajak kita mengingat kembali warisan lokal yang begitu kaya.
Apa Itu Tembolak?
Dalam tradisi masyarakat Sasak, tembolak adalah penutup makanan yang dibuat dari anyaman daun lontar. Lebih dari sekadar penutup, tembolak adalah teknologi tradisional yang diciptakan dengan kearifan lokal yang tinggi. Ia berfungsi melindungi makanan dari debu, serangga, atau gangguan lain yang bisa mencemari hidangan. Meski tampak sederhana, tembolak menyimpan filosofi yang dalam, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kekudusan dan nilai-nilai di dalam keluarga.
Kita juga mengenal Dulang Janggel yang berfungsi sebagai pasangan tembolak. Sebuah meja kayu kecil berbentuk bulat yang dilengkapi kaki yang kuat, dulang ini tidak bisa dipisahkan dari tembolak dalam konteks penyajian kuliner Sasak. Dulang Janggel mewakili simbol laki-laki—kuat dan penyedia pangan, sedangkan tembolak melambangkan perempuan—pelindung dan pengayom keluarga. Dalam harmonisasi antara keduanya, masyarakat Sasak secara halus mengajarkan pentingnya peran laki-laki dan perempuan dalam membangun rumah tangga dan menjaga keharmonisan.
Hidupnya Filosofi Dalam Tarian Kolosal
Kini, lewat tangan kreatif para seniman NTB, filosofi ini dihidupkan kembali dalam bentuk tari kolosal yang megah: Tembolak Beak. Pertunjukan ini berprestasi ketika tampil di panggung internasional pada perayaan Hari Kemerdekaan RI. Ia bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi sebuah pernyataan bahwa NTB memiliki budaya yang hebat dan identitas yang kuat. Tembolak Beak menyampaikan pesan mendalam kepada dunia bahwa kita memiliki cara unik untuk menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya yang berharga.
Kita memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi NTB, terutama Gubernur NTB, yang telah luar biasa mengangkat nilai budaya lokal ke pentas global. Ini bukan sekadar prestasi seni, tetapi juga keberhasilan dalam menjaga akar tradisi, membumikan nilai lokal, dan mengangkat citra daerah ke level yang lebih tinggi. Ini adalah bukti nyata bahwa NTB tidak hanya kaya alam tetapi juga kaya makna.
Menghadirkan Kemakmuran Sejati
Di balik keindahan tarian dan riuh tepuk tangan, kita diajak untuk merenung lebih dalam. Tembolak Beak bukan sekadar suguhan visual; ia membawa pesan moril yang kuat tentang kemakmuran. Kemakmuran sejati bukan hanya didapat dari aspek ekonomi, tetapi juga dari ketersediaan pangan yang aman dan cukup, serta hubungan sosial yang harmonis. Kemakmuran adalah ketika budaya kita tetap hidup dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda.
Namun, mewujudkan kemakmuran tidak bisa dilakukan oleh satu orang atau pihak saja. Perlu kolaborasi semua elemen Pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan generasi muda agar langkah kita sejalan dan harmonis. Seperti tembolak dan dulang yang saling melengkapi, kebersamaan kita akan menghadirkan kekuatan yang lebih besar.
Berdasarkan Kepentingan Rakyat
Kita juga harus memastikan bahwa kolaborasi ini berlandaskan kepentingan rakyat, bukan sekadar wacana politik elit. Rencana pembangunan yang akan datang harus berbasiskan data dan merespons kebutuhan masyarakat. Makmur yang sesungguhnya adalah ketika semua orang merasakannya, bukan hanya segelintir pihak.
Melalui semangat Tembolak Beak, kita diingatkan bahwa tanggung jawab dalam menghadirkan pangan dan perlindungannya ada pada kita semua sebagai satu keluarga besar masyarakat NTB. Kita memiliki modal besar berupa budaya, kearifan lokal, semangat gotong royong, dan pemimpin yang perhatian. Saatnya kita bergerak bersama untuk menjadikan filosofi Tembolak Beak sebagai inspirasi dalam membangun NTB yang lebih makmur, lebih bermartabat, dan lebih dikenal dunia karena budayanya yang luhur.
Terima kasih kepada Gubernur NTB atas langkah berani dan penuh visi, serta kepada seluruh masyarakat NTB yang terus menjaga warisan leluhur. Mari kita jaga nilai, rawat budaya, dan hadirkan kemakmuran bagi semua dengan semangat Tembolak Beak.